Bali Berduka: Banjir & Longsor Landa 6 Kabupaten, 6 Nyawa Melayang – Update Terkini!

Bali,

Bencana alam dahsyat berupa banjir dan tanah longsor melanda enam kabupaten di Bali sejak Minggu (16/10/2022), menyebabkan duka mendalam bagi masyarakat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat total 230 titik bencana alam yang tersebar di Karangasem, Jembrana, Tabanan, Bangli, Gianyar, dan Badung.

“Bencana ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Rinciannya, satu orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Karangasem, satu orang di Kabupaten Bangli, dan satu orang di Kabupaten Tabanan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 6.613.000.000,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, pada Kamis (20/10/2022).

Jembrana: Banjir melanda sejumlah desa dan kelurahan pada Senin (17/10/2022), termasuk Desa Yehembang Kauh, Lingkungan Bilukpoh Kelurahan Tegal Cangkring, Lingkungan Pemedilan, Desa Dangintukadaya, Desa Air Kuning, Desa Kaliakah, dan Desa Melaya. Ketinggian air yang signifikan memaksa evakuasi warga dan pendirian pos pengungsian sementara di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, dan Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung. Jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan sempat putus akibat cuaca ekstrem, namun kini sudah dapat dilalui.

Karangasem: Pada Senin (17/10/2022), Karangasem dilanda banjir dan tanah longsor di 40 titik lokasi, meliputi Kecamatan Abang (5 titik), Selat (16 titik), Bebandem (12 titik), Rendang (5 titik), dan Karangasem (5 titik). “Dua orang meninggal dunia akibat banjir, satu orang tertimbun longsor. Belasan rumah warga rusak dan harus mengungsi. Tiga unit kendaraan roda dua hanyut, lima unit truk tenggelam di Galian C, dan dua sekolah terendam banjir,” jelas Rentin.

Tabanan: Cuaca ekstrem pada 16-17 Oktober 2022 menyebabkan bahu jalan tergerus, jalan berlubang, dan jembatan roboh di beberapa titik. Satu anak di Baturiti dilaporkan tewas tertimbun longsor. Kecamatan Marga mengalami bahu jalan roboh di dua lokasi, memutuskan jalan penghubung Desa Petiga dan Desa Tua, serta jalan penghubung Desa Payangan dan Desa Marga Dajan Puri. Di Kecamatan Penebel, jembatan roboh memutus jalan antara Desa Senganan dan Desa Biaung. Sebagian jembatan di Kecamatan Baturiti roboh sepanjang 4 meter, memutus jalan antara Desa Luwus dan Desa Perean Kangin. Di Kecamatan Kediri, akses jalan terganggu di dua titik, jalan berlubang dan hampir putus di Jalan Penghubung Desa Abiantuwung dengan Desa Belayu, serta bahu jalan tergerus di Desa Cepaka.

Badung: Tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang melanda Badung akibat cuaca ekstrem pada 16-17 Oktober 2022. “Di Kecamatan Petang terjadi tanah longsor, pohon tumbang, dan bangunan roboh di 17 lokasi. Kecamatan Abiansemal terjadi pohon tumbang dan jembatan rusak di 7 lokasi. Kecamatan Mengwi terjadi banjir, jembatan jebol, tanah longsor, dan pohon tumbang di 9 lokasi,” kata Rentin.

Bangli: Pada 16-17 Oktober 2022, Bangli mengalami tanah longsor, banjir, dan satu orang terseret arus. Seorang warga hanyut ke got dan ditemukan meninggal dunia di Kecamatan Bangli. Di Kecamatan Susut, banjir menggenangi Pura Tirta Payuk dan tanah longsor terjadi di 3 titik, mengganggu akses jalan. Tanah longsor juga terjadi di Banjar Tanggahan Tengah, merusak tempat ibadah sepanjang 10 meter.

Gianyar: Pada 17 Oktober 2022, Gianyar mengalami tanah longsor, pohon tumbang, dan banjir. Titik-titik kejadian meliputi Kecamatan Tegallalang (pohon tumbang menghalangi akses jalan), Kecamatan Payangan (tanah longsor menutupi akses jalan, pohon tumbang menghalangi akses jalan dan tembok longsor), serta beberapa lokasi lain yang menyebabkan gangguan akses jalan.

BPBD Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG, meningkatkan kewaspadaan, dan mengenali potensi ancaman bencana di sekitar tempat tinggal dan tempat kerja.