Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati terus mendalami penyebab kematian AR (8), seorang anak perempuan yang ditemukan meninggal di sebuah kamar indekos di Jalan Arwana, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (21/9). Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban.
“Kami sedang melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Ada dugaan kuat akibat kekerasan tumpul,” ujar Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Ahmad Fauzi, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut Fauzi, tim forensik telah melakukan serangkaian pemeriksaan lengkap, termasuk toksikologi dan histopatologi, sesuai dengan prosedur standar yang berlaku. Kondisi jenazah yang sudah membusuk menjadi tantangan tersendiri bagi tim forensik.
Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Hery Wijatmoko, menambahkan bahwa pemeriksaan tambahan dilakukan untuk memperkuat hasil analisis. “Jenazah sudah membusuk lanjut, sehingga kami melakukan pemeriksaan semaksimal mungkin,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan awal, tim forensik menemukan tanda-tanda yang mengarah pada dugaan kematian akibat kekerasan tumpul. Namun, penyebab pasti masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Kondisi jenazah yang dipenuhi belatung juga memberikan petunjuk mengenai perkiraan waktu kematian, yakni antara tiga hingga lima hari sebelum ditemukan.
Gaperta.online-Dok
Kasus ini bermula dari penemuan jasad AR (8) di sebuah kamar indekos di Jalan Arwana, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (21/9) sekitar pukul 00.00 WIB. Polsek Metro Penjaringan telah memeriksa tujuh orang saksi, termasuk kedua orang tua korban, untuk mengungkap misteri kematian ini.
“Kami telah memeriksa lima saksi dan kedua orang tua korban,” kata Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, pada Rabu (24/9).
Garis polisi masih terpasang di tangga menuju lantai tiga bangunan indekos tersebut. Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan dan Polres Metro Jakarta Utara memasang garis polisi untuk menjaga lokasi kejadian agar tidak rusak dan barang bukti tetap aman.
AR diketahui tinggal bersama ibunya, MKR (35), di salah satu kamar di lantai tiga indekos khusus wanita tersebut. Ruko tiga lantai itu memiliki enam kamar, tiga di lantai dasar dan tiga di lantai dua.
Pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pengecekan dan olah TKP awal.