“Freeport: Dari Lumpur Maut ke Titik Terang – Seluruh Jenazah Pekerja GBC Ditemukan!”

banner 120x600
banner 468x60

Timika, Papua Tengah

Setelah berminggu-minggu penuh ketegangan dan harapan, operasi pencarian di tambang Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya membuahkan hasil.

Tim tanggap darurat berhasil mengevakuasi seluruh jenazah pekerja yang terjebak akibat luncuran material basah yang mengerikan.

Kondisi terkini penyelamatan 7 pekerja yang terjebak longsoran lumpur basah di Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia (Dok. Freeport)-(Gaperta.online-Dok)

Proses evakuasi yang intensif ini menjadi titik terang bagi keluarga korban, mengakhiri penantian panjang yang penuh duka.

Tragedi ini bermula pada malam nahas, 8 September 2025, ketika tujuh pekerja dilaporkan hilang di kedalaman tambang GBC.

Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa luncuran lumpur basah telah memutus akses dan membuat mereka terjebak.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, kala itu menjelaskan betapa sulitnya upaya penyelamatan, dengan tim harus membangun terowongan baru untuk mencapai lokasi yang diperkirakan.

Namun, tantangan demi tantangan menghadang. Ketika terowongan berhasil mencapai titik yang dituju, para pekerja tidak ditemukan, dan komunikasi terputus.

Target awal penyelamatan dalam 30 jam pun meleset, menambah kecemasan dan kepedihan.

Gaperta.online-Dok

Menurut kronologi yang dirilis, insiden bermula pukul 22.12 WIT, ketika lumpur dari area runtuhan bijih (Draw Point) 20-West meluncur deras sejauh 400 meter.

Dampaknya sangat dahsyat, menghentikan seluruh infrastruktur di level pengambilan bijih, kecuali beberapa panel tertentu. Sistem peringatan darurat Geoengineering pun tak berfungsi, diduga karena akumulasi lumpur yang tak terdeteksi.

PTFI kemudian mengambil langkah berat dengan menghentikan sementara operasional tambang. VP Corporate Communications, Katri Krisnati, menegaskan bahwa prioritas utama adalah keselamatan pekerja dan upaya evakuasi.

Setelah pencarian tanpa henti, kabar baik akhirnya tiba. Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, mengumumkan bahwa kelima jenazah telah ditemukan dan dievakuasi ke Timika.

“Satu jenazah akan dimakamkan di Kuala Kencana, sementara empat lainnya diterbangkan ke Jakarta,” ujarnya.

Para korban adalah Victor Manuel Bastida Ballesteros (Chili), Balisang Telile (Afrika), Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, dan Zaverius Magai. Mereka adalah bagian dari PT Redpath Indonesia, perusahaan kontraktor PTFI.

Di tengah duka yang mendalam, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan belasungkawa tulus.

“Kehilangan ini adalah luka bagi kita semua. Kami akan memberikan dukungan penuh bagi keluarga korban,” ujarnya.

Sebagai catatan, dua pekerja PT Cita Contract juga ditemukan meninggal pada 20 September 2025, menambah catatan kelam dalam insiden ini.

banner 325x300
error: Content is protected !!