Berita  

BULOG Klarifikasi Isu Beras SPHP: Kode Produksi Bukan Tanggal Kedaluwarsa

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

SANGGAU,

Perum Bulog memberikan klarifikasi terkait peredaran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan label “exp 01/09/2025” yang menimbulkan pertanyaan di masyarakat Sanggau.

Bulog menegaskan bahwa kode tersebut adalah kode produksi dan batas waktu distribusi, bukan tanggal kedaluwarsa, serta menjamin beras aman dikonsumsi.

Kepala Bulog Subdivre Sanggau menjelaskan, “Tulisan ‘exp 01/09/2025’ adalah kode produksi dan batas waktu distribusi dari mitra pengemasan Bulog, bukan tanggal kedaluwarsa.

Beras SPHP yang kami salurkan telah melalui pemeriksaan mutu dan dikemas sesuai SOP.”

Bulog juga menanggapi laporan masyarakat terkait kemasan beras SPHP yang tidak sesuai standar.

Gaperta.online-Dok

“Kami telah menarik kemasan yang bermasalah dari pasaran dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kemasan serupa,” tegasnya.

Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab Bulog untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program beras subsidi pemerintah.

Warga Sanggau menyambut baik klarifikasi dan tindakan cepat dari Bulog.

“Kami merasa lega dengan penjelasan ini. Sekarang kami tahu mana beras yang resmi dan mana yang perlu diwaspadai,” ujar Rina (34), seorang warga.

– Program: Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)

– Penyelenggara: Perum Bulog

– Kemasan: 5 kg (kuning-hijau, logo SPHP)

– Harga Eceran Tertinggi (HET): Rp65.500

– Kode “exp”: Tanggal distribusi, bukan tanggal kedaluwarsa.

– Langkah Bulog: Penarikan kemasan tak sesuai label dari pasaran

– Imbauan: Warga diminta melapor jika menemukan kemasan tidak standar

Respons cepat Bulog dalam menangani isu kemasan beras SPHP yang tidak sesuai patut diapresiasi. Pengawasan yang ketat di lapangan tetap diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan beras subsidi.

Transparansi data distribusi dan penegasan jalur resmi harus terus ditingkatkan agar program SPHP tepat sasaran dan menjaga stabilitas pangan di daerah.

banner 325x300
error: Content is protected !!