Investigasi gaperta online & Gaperta Id membongkar dugaan praktik penimbunan dan distribusi ilegal BBM jenis solar di Sintang. Gudang milik RC alias Rico, menjadi pusat perhatian karena diduga kuat memasok solar bersubsidi ke sejumlah bos PETI di Kapuas Hulu.
Gudang berwarna hijau dan biru itu, yang berlokasi di kawasan padat penduduk, disinyalir menjadi tempat penampungan solar ilegal dalam skala besar. Aktivitas mencurigakan, seperti lalu lalang kendaraan pick-up dan drum besar pada malam hari, menjadi sorotan warga.
“Malam hari ramai sekali mobil pick-up masuk. Mereka bongkar muat cepat-cepat, lalu langsung tutup lagi. Kabarnya untuk kirim ke lokasi tambang,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Tim investigasi menemukan indikasi kuat bahwa solar dari gudang RC secara rutin disalurkan ke para pengusaha PETI di pedalaman Kapuas Hulu. BBM bersubsidi ini digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin tambang emas ilegal di sepanjang sungai dan hutan.
Tindakan ini jelas melanggar Pasal 55 UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang melarang penimbunan dan pendistribusian BBM bersubsidi tanpa izin.
Lambannya penindakan oleh aparat penegak hukum menjadi sorotan. Padahal, praktik ini merugikan negara dan mendukung perusakan lingkungan akibat pertambangan ilegal.
“Jika benar gudang RC jadi tempat penampungan solar ilegal, ini adalah jaringan gelap yang harus dibongkar tuntas. Aparat jangan hanya bertindak setelah viral,” tegas seorang aktivis lingkungan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyatakan akan berkoordinasi dengan kepolisian dan Pertamina untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan BBM subsidi ini.
Hingga berita ini ditulis, RC belum memberikan tanggapan. Namun, aktivitas mencurigakan di gudangnya pada malam hari menimbulkan tanda tanya besar bagi warga.
Kasus ini menambah daftar panjang praktik ilegal yang melibatkan pengusaha lokal dan jaringan tambang emas ilegal di Kalimantan Barat. Publik menanti tindakan tegas aparat untuk mengungkap dalang di balik distribusi solar subsidi ke tambang ilegal di Sintang.
