Universitas Pertamina (UPER) menggelar Green Chemistry for Industrial Excellence (GCIE) 2025, sebuah forum kolaborasi strategis untuk mempercepat adopsi praktik industri hijau di Indonesia.
Inisiatif ini mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi karbon. Sektor industri, sebagai motor utama ekonomi dengan kontribusi signifikan terhadap PDB, juga merupakan penyumbang emisi dan limbah B3 yang besar.
GCIE 2025 menjadi wadah bagi pelaku industri, pemerintah, dan akademisi untuk berkolaborasi dalam penerapan green chemistry, efisiensi sumber daya, dan teknologi rendah karbon.
Dr. Sri Bimo Pratomo dari Kementerian Perindustrian menekankan urgensi transformasi industri berkelanjutan untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Erik Teguh Primiantoro dari KLHK menambahkan bahwa prinsip kimia hijau dapat mereformasi industri menjadi lebih berkelanjutan dan inklusif, dengan efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Laporan dari UNIDO dan World Bank menunjukkan bahwa penerapan kimia hijau dapat menurunkan konsumsi energi dan emisi karbon secara signifikan, serta meningkatkan ROI bagi industri.
GCIE 2025 diikuti oleh lebih dari 50 peserta lintas sektor dan memperkuat jejaring internasional melalui kolaborasi dengan Yale University dan UNIDO.
UPER juga aktif dalam penerapan prinsip kimia hijau melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dan program inkubasi bisnis.
Rektor UPER, Prof. Wawan Gunawan A. Kadir, mengumumkan peluncuran GreenLink Demo Day: Greenovate Accelerator pada 25 Oktober 2025, yang akan menjadi wadah bagi pengembangan usaha berkelanjutan dengan dukungan dari UNIDO, Yale University, dan Kementerian Perindustrian.