“Gurita Mafia Migas Pertamina, Keluarga Riza Chalid & Skandal Rp285 T yang Mengguncang Negara”

Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Korupsi Terbesar Pertamina

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, Gaperta.Online
Minggu, 13 Juli 2025

Muhammad Kerry Adrianto (39 tahun) dan ayahnya, Riza Chalid, kini menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi minyak mentah Pertamina oleh Kejaksaan Agung. Keduanya diduga sebagai beneficial owner perusahaan yang terlibat dalam skema ekspor-impor migas yang merugikan negara hingga Rp285 triliun—angka yang setara dengan 17,3 miliar dolar AS !

Muhammad Riza Chalid dan Muhammad Kerry Adrianto

Riza Chalid, pengusaha berpengaruh di industri minyak, disebut sebagai pemilik PT Orbit Terminal Merak. Sementara putranya, Kerry, mengendalikan PT Navigator Khatulistiwa dan PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi—dua perusahaan mitra Pertamina di sektor pengapalan migas.

Skema Korupsi yang Menggurita
Kejaksaan Agung belum merinci sepenuhnya mekanisme korupsi ini, tetapi diduga melibatkan  transaksi ekspor-impor minyak mentah dan produk kilang yang tidak wajar. Total 18 tersangka telah ditetapkan, termasuk Alfian Nasution, mantan Dirut PT Pertamina Patra Niaga.

Siapa Riza Chalid ?
– Mantan Pengendali Petral, Perusahaan Pertamina di Singapura yang bergerak di perdagangan minyak.
– Pemasok Utama Minyak ke Pertamina lewat Global Energy Resources.
– Pernah Terlibat Kasus Korupsi Tender Minyak Zatapi (2008).
– Kekayaan Rp6,8 Triliun (415 juta dolar AS), masuk daftar orang terkaya ke-88 di Indonesia (Globe Asia, 2015).
– Bisnisnya merambah ritel, perkebunan sawit, hingga minuman jus.

Profil Muhammad Kerry Adrianto
– Lahir 15 September 1986, kini memimpin dua perusahaan migas besar.
– PT Navigator Khatulistiwa : Mengoperasikan kapal tanker minyak dan pengangkut gas.
– PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi : Bergerak di logistik migas dan tambang.

Respons Pertamina
Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyatakan:
– “Kami menghormati proses hukum dan akan kooperatif dengan aparat.”
– “Operasional perusahaan tetap berjalan normal, layanan energi tidak terganggu.”
– “Pertamina berkomitmen pada good corporate governance dan transparansi.”

Dampak Kasus Ini
Kasus ini menjadi salah satu  skandal korupsi terbesar dalam sejarah Pertamina, menguak praktik mafia migas yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kejaksaan Agung masih mendalami modus dan jaringan tersangka lainnya.

banner 325x300
error: Content is protected !!