Pelajar Medan Tertembak Senapan Angin Saat Main Layangan, Polisi Selidiki Pelaku

banner 120x600
banner 468x60

Medan,

Seorang pelajar berinisial EEH (16) menjadi korban tembakan senapan angin saat bermain layangan di kawasan Medan Denai, Kota Medan. Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (30/7/2025) sekitar pukul 18.00 WIB di tanah lapang Jalan Pelikan Raya.

Korban mengalami luka tembak di bagian perut dan harus dilarikan ke RSUD Pirngadi sebelum dirujuk ke RSUP H. Adam Malik Medan untuk perawatan intensif.

Kronologi Insiden
Menurut ibu korban, Pretty Sumianti Sitompul (50), kejadian berlangsung tiba-tiba. “Anak saya tiba-tiba terjatuh sambil memegang perutnya. Kami baru sadar dia tertembak,” ujarnya.

Dokter menyatakan ada peluru senapan angin bersarang di usus kecil EEH. Ia harus menjalani operasi dan dirawat selama 15 hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. Saat ini, EEH masih dalam masa pemulihan dan belum bisa kembali ke sekolah.

Beban Biaya Pengobatan
Pretty, yang bekerja sebagai pengepul barang bekas, mengaku kesulitan menanggung biaya pengobatan sebesar Rp50 juta. “Baru Rp10 juta yang terlunasi, sisanya kami cicil Rp1 juta per bulan,” katanya.

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah atau lembaga sosial untuk meringankan beban keluarganya.

Penyelidikan Polisi
Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Medan Area dengan nomor laporan LP/B/544/VIII/2025/SPKT/POLSEK MEDAN AREA. Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra, mengonfirmasi bahwa peluru berasal dari senapan angin. “Kami sedang mendalami pelakunya,” tegasnya.

Bahaya Senapan Angin di Pemukiman
Insiden ini kembali menyoroti bahaya penggunaan senapan angin yang tidak terkendali. Senjata ini seharusnya dipakai untuk olahraga atau berburu, tetapi sering disalahgunakan hingga melukai warga.

Ahli keamanan menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap senapan angin, mengingat risikonya yang bisa mengancam nyawa.

Harapan Masyarakat
Keluarga korban mendesak polisi menangkap pelaku agar keadilan ditegakkan. Warga sekitar juga meminta aparat lebih ketat mengawasi penggunaan senapan angin, terutama di kawasan ramai anak-anak.

Kesimpulan
Kasus ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya regulasi senapan angin. Selain menimbulkan trauma, insiden semacam ini membebani keluarga korban secara ekonomi dan psikologis.

Polisi terus mendalami kasus ini, sementara masyarakat menanti tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

banner 325x300
error: Content is protected !!