Banda Aceh,
Forum Bangun Investasi Aceh (FORBINA) mendesak Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mengevaluasi dan mencopot Kepala Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA), Nasri. Desakan ini menyusul kebijakan rotasi jabatan massal yang dilakukan hanya dalam empat bulan, sebuah langkah yang dinilai ceroboh dan berpotensi memicu instabilitas.
Direktur FORBINA, Muhammad Nur, SH., mengungkapkan bahwa kebijakan ini bukan berdasarkan kebutuhan organisasi, melainkan didorong oleh kepentingan politik dan intervensi pihak luar.
“Rotasi dalam waktu singkat ini adalah alarm bahaya. Ini indikasi kuat disharmoni dan ketidakmampuan pimpinan. Kami menerima banyak laporan soal intervensi yang menggerus profesionalisme BPMA,” tegas Muhammad Nur, Kamis (21/8).
FORBINA menegaskan, BPMA adalah lembaga strategis penopang masa depan ekonomi Aceh. Setiap kebijakan yang tidak profesional dan tidak transparan akan merugikan daerah dan mengusik kepercayaan investor.
“Investor butuh kepastian, bukan keributan internal. Jika BPMA tidak stabil, potensi triliunan rupiah dari migas Aceh hanya akan jadi mimpi. Pemerintah Pusat harus turun tangan sebelum situasi bertambah parah,” pungkasnya.
FORBINA mengancam akan mengambil langkah lebih lanjut jika desakan ini diabaikan.