Pada tanggal 25 Agustus 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri sebuah acara di Universitas Indonesia (UI). Setelah acara selesai, terjadi interaksi antara Menteri Keuangan dan sejumlah mahasiswa yang mencoba mendekat untuk menyampaikan pertanyaan atau aspirasi.
Menurut beberapa saksi mata, suasana menjadi kurang kondusif ketika sejumlah mahasiswa berupaya mendekati Menteri Keuangan setelah acara. Situasi ini menyebabkan tim pengamanan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan Menteri Keuangan.
Gaperta.online-Dok
Terkait dengan kejadian ini, pihak Kementerian Keuangan menyatakan bahwa agenda Menteri Keuangan sangat padat dan telah diatur sebelumnya. Oleh karena itu, tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi mendalam secara spontan dengan mahasiswa pada kesempatan tersebut.
Gaperta.online-Dok
“Kami menghargai antusiasme dan keinginan mahasiswa untuk berdialog langsung dengan Menteri Keuangan. Namun, karena keterbatasan waktu dan padatnya jadwal, pertemuan yang lebih terstruktur dan terjadwal akan lebih efektif untuk membahas isu-isu penting,” ujar juru bicara Kementerian Keuangan.
Gaperta.online-Dok
Pihak Universitas Indonesia juga memberikan tanggapan terkait kejadian ini. Mereka menyatakan bahwa akan memfasilitasi dialog antara mahasiswa dan pihak-pihak terkait di masa mendatang.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan ruang dialog yang konstruktif antara mahasiswa dan pemangku kepentingan. Kami akan berupaya menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan pemerintah agar aspirasi mereka dapat didengar dan dipertimbangkan,” kata perwakilan dari UI.
Kejadian ini memicu berbagai reaksi di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Beberapa pihak menyayangkan kurangnya kesempatan dialog langsung, sementara yang lain memahami pertimbangan keamanan dan keterbatasan waktu.
Penting untuk diingat bahwa komunikasi yang baik dan terstruktur adalah kunci untuk menjembatani perbedaan pendapat dan mencapai pemahaman yang lebih baik antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat luas. Diharapkan kejadian ini dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dialog dan interaksi di masa mendatang.
