Daripada menimbulkan bau dan masalah, sampah dapur kini bisa “disulap” menjadi pupuk kompos bernilai hanya dalam 4 minggu! Inovasi Komposter Putar dari Universitas Pertamina (UPER) hadir menjawab masalah sampah organik yang mencapai 62% dari total timbulan nasional.
Gaperta.online-Dok
Melalui program Gerakan Kompos Mandiri, tim dosen dan mahasiswa UPER memperkenalkan teknologi tepat guna ini kepada warga Desa Barengkok, Kabupaten Bogor. Alat ini dirancang khusus untuk memudahkan setiap rumah tangga, termasuk ibu-ibu dan lansia, mengolah sampah secara mandiri.
Gaperta.online-Dok
“Komposter Putar ini solusi praktis. Desainnya ergonomis, tertutup rapat, dan yang paling membedakan: hanya butuh putar tuas, tidak perlu repot membalik kompos manual. Prosesnya lebih cepat, bersih, dan tanpa bau,” papar Adhitya Ryan, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UPER.
Gaperta.online-Dok
Keunggulan Komposter Putar UPER:
· Cepat Panen: Hasilkan kompos hanya dalam 2-4 minggu, bukan 2-3 bulan seperti cara konvensional.
· Hygienis: Tertutup rapat, cegah bau, lalat, dan hama.
· Praktis: Cukup putar tuas untuk pencampuran sempurna.
· Ekonomis: Bahan baku lokal, pupuk kompos bisa untuk kebun sendiri atau dijual jadi tambahan penghasilan.
Gaperta.online-Dok
Rektor UPER, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU, menegaskan inovasi ini adalah wujud nyata aplikasi risat universitas untuk masyarakat, sejalan dengan fokus UPER di bidang energi, lingkungan, dan keberlanjutan.
Program ini tidak hanya membersihkan lingkungan dari sampah organik, tetapi juga menanamkan budaya daur ulang mandiri yang berkelanjutan dan produktif.