Puluhan konsultan pajak di Depok mendadak ‘kembali ke sekolah’ dalam program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL) dan outing IKPI Depok di Cikopo, Bogor.
Bukan tanpa alasan, Ketua IKPI Depok, Hendra Damanik, secara tegas mengingatkan bahwa di era sistem Coretax dan integrasi data DJP, kompetensi lama tidak lagi cukup.
Konsultan pajak kini dituntut menguasai teknologi, memahami risiko pemeriksaan yang semakin ketat, dan harus segera beradaptasi dengan inovasi AI, seperti asisten pajak ‘Hallo Tax’ yang baru saja diluncurkan.
Inilah langkah krusial IKPI Depok untuk memastikan anggotanya tidak ‘tenggelam’ di tengah laju transformasi digital perpajakan Indonesia.
Hendra Damanik, Ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Depok,
1.Opening Quote – Penekanan Kebutuhan
Anggota kita butuh peningkatan kompetensi yang relevan dengan perkembangan terkini. Karena itu, PPL ini kami desain dengan tema-tema yang langsung menyentuh kebutuhan teknis di lapangan. katanya.
2.Pentingnya Coretax
Coretax akan sangat memengaruhi cara kita membantu wajib pajak melaporkan SPT. Anggota harus paham bagaimana sistem ini risiko-risiko datanya, serta strategi agar pelaporan lebih akurat. Itu alasan tema Coretax kami tempatkan sebagai materi utama.”
3.Tantangan Pemeriksaan
Banyak anggota yang menghadapi SP2DK dan pemeriksaan. Oleh karena itu, PPL harus memberi bekal menghadapi risiko-risiko tersebut, apalagi di era digitalisasi penuh yang pengawasan semakin ketat
4.Inovasi & Teknologi – Hook Tambahan
Kami baru saja meluncurkan inovasi baru berbasis AI assistant Tax Indonesia, namanya ‘Hallo Tax’. Kami berharap anggota IKPI Depok bisa memanfaatkan inovasi teknologi ini untuk membantu wajib pajak memahami aturan secara cepat dan tepat, sekaligus menjadi tools pendamping bagi konsultan pajak.”
5.Closing Quote – Apresiasi
Antusias anggotalah yang membuat kegiatan seperti ini terus kami selenggarakan. Semakin besar kebutuhan akan kompetensi, semakin besar juga tanggung jawab kami menyediakan PPL yang tepat sasaran.