Bangka Belitung Kaya Raya! Presiden Temukan Deposit Tanah Jarang Ratusan Triliun

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Bangka Belitung,

Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan penemuan deposit tanah jarang monasit yang sangat bernilai di Bangka Belitung. Deposit ini ditemukan di lokasi pertambangan ilegal yang telah disita oleh negara.

Menurut informasi dari tim media Presiden di Jakarta pada hari Senin, potensi tanah jarang ini selama ini dieksploitasi secara ilegal melalui enam smelter yang kini telah disita dan diserahkan pengelolaannya kepada PT Timah Tbk.

“Potensi nilai tanah jarang ini sangat besar, bahkan mungkin lebih besar dari yang kita perkirakan. Tanah jarang ini mengandung monasit, yang per tonnya bisa bernilai ratusan ribu dolar AS, bahkan mencapai 200.000 dolar AS,” ungkap Presiden Prabowo saat berada di Bangka Belitung.

Setelah meninjau langsung lokasi smelter ilegal yang terkait dengan penambangan tanpa izin di wilayah PT Timah, Presiden memperkirakan bahwa nilai monasit tersebut bisa mencapai sekitar Rp3,3 miliar per ton jika dikonversikan ke dalam rupiah.

Gaperta.online-Dok

Diperkirakan, terdapat sekitar 40.000 ton monasit di kawasan smelter ilegal tersebut.

Dengan perhitungan ini, potensi ekonomi dari penemuan tanah jarang di Bangka Belitung diperkirakan mencapai 8 miliar dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp128 triliun.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa potensi kerugian negara dari enam perusahaan ilegal yang disita tersebut diperkirakan mencapai Rp300 triliun, termasuk nilai monasit yang terkandung di dalamnya.

Ia menegaskan bahwa praktik-praktik ilegal seperti ini harus segera dihentikan.

Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum dan semua pihak yang terlibat dalam mengungkap kasus ini.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas penambangan ilegal dan penyelundupan sumber daya alam.

“Ini adalah bukti bahwa pemerintah serius. Kami bertekad untuk memberantas penyelundupan, penambangan ilegal, dan semua tindakan yang melanggar hukum,” tegasnya.

Presiden berpesan agar kerja keras aparat penegak hukum terus dilanjutkan demi menyelamatkan kekayaan negara untuk kepentingan rakyat.

“Prestasi yang membanggakan ini harus diteruskan. Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla — teruskan! Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita,” pungkas Presiden.

banner 325x300
error: Content is protected !!