Banjir Bandang Terjang Bali: Dua Warga Jembrana Tewas, Sejumlah Wilayah Lumpuh Total

banner 120x600
banner 468x60

Denpasar,

Hujan deras tanpa henti sejak Selasa (9/9/2025) malam memicu banjir bandang di berbagai wilayah Bali, dari Kabupaten Jembrana hingga Kota Denpasar. Tragedi ini menelan dua korban jiwa di Jembrana, sementara akses transportasi utama dan permukiman padat penduduk di Denpasar ikut lumpuh.

Petugas SAR membantu korban banjir di Desa Pengambengan, Jembrana-(Gaperta.online-Dok)

Dua warga Jembrana dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus deras dan tenggelam dalam genangan banjir.

Hujan deras yang mengguyur Jembrana, Bali, menyebabkan banjir besar dan merendam puluhan rumah warga. Dalam peristiwa ini, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan sejumlah fasilitas umum rusak. Petugas SAR bersama warga terus melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan bagi korban terdampak di Desa Pengambengan serta wilayah sekitarnya-(gaperta.online-Dok)

Korban pertama adalah Nita Kumala (23), seorang perempuan hamil dua bulan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana. Nita ditemukan tak bernyawa di rawa pada Rabu (10/9) pagi, tak jauh dari lokasi ia terseret arus. Menurut Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, jenazah ditemukan oleh warga. Sebelumnya, Nita bersama suaminya, Bilal Ramdhan, melintas menggunakan sepeda motor sekitar pukul 02.30 WITA. Keduanya terjebak banjir yang meluap di jalan desa. Bilal berhasil menyelamatkan diri, namun Nita terseret arus.

Evakuasi tim basarnas-(Gaperta.online-Dok)

Korban kedua adalah I Komang Oka Sudiastawa (38), warga Desa Dangin Tukadaya. Ia tewas tenggelam setelah terpeleset saat memantau ketinggian banjir di sekitar rumahnya. Keterangan dari keluarga menyebutkan genangan air telah mencapai pinggang orang dewasa. “Kemungkinan terpeleset dan kepalanya terbentur sehingga tenggelam,” ujar Nanda, keponakan korban.

Evaluasi korban meninggal-(Gaperta.online-Dok)

Selain korban jiwa, banjir juga berdampak serius pada infrastruktur transportasi. Jalan raya Denpasar–Gilimanuk lumpuh total akibat luapan air yang menutupi badan jalan, menyebabkan kemacetan panjang sejak Selasa malam hingga Rabu pagi.

Evakuasi WNA oleh TNI-(Gaperta.online-Dok)

Di Kota Denpasar, banjir parah melanda sejumlah kawasan padat penduduk, terutama di Denpasar Barat. Area seperti Pura Demak, Monang-Maning, Tegal Kerta, hingga Pasar Kumbasari terendam sejak dini hari. Puluhan prajurit TNI Kodam IX/Udayana segera dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto memerintahkan Kodim 1611/Badung untuk menurunkan pasukan dan empat perahu karet LCR (Landing Craft Rubber Boat) guna membantu evakuasi. Dandim 1611/Badung Kolonel I Putu Tangkas Wiratawan, yang memimpin langsung operasi, menyatakan fokus utama adalah kawasan Pasar Kumbasari dan Jalan Gajah Mada, Denpasar, yang terdampak paling parah. “Kami fokuskan personel di kawasan Pasar Kumbasari. Kami berharap banjir segera surut agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” kata Tangkas.

Hingga Rabu siang, intensitas hujan di beberapa wilayah Bali masih tinggi. Pemerintah daerah bersama aparat TNI-Polri terus berupaya mengevakuasi warga, menyalurkan bantuan darurat, serta mengamankan harta benda masyarakat dari genangan air.

banner 325x300
error: Content is protected !!