Garut,
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lokasi kejadian dan mendatangi keluarga tiga korban tewas dalam insiden berdesakan saat acara makan gratis di Garut. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian resepsi pernikahan anaknya, Maula Akbar, dengan Putri Karlina, anak sulung Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

Sebelumnya, Dedi telah mengirimkan utusan untuk menyampaikan santunan duka sebesar Rp150 juta serta permohonan maaf. Saat bertemu keluarga korban, ia menegaskan kesiapan untuk bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.
Larangan yang Tidak Diindahkan
Dedi mengaku telah melarang penyelenggaraan acara yang melibatkan kerumunan massa. “Saya sudah mewanti-wanti agar tidak ada kegiatan makan-makan dengan peserta massal. Ini sudah saya larang sejak awal,” tegasnya.
Namun, ia menyatakan bahwa sebagai orang tua mempelai, ia tetap memikul tanggung jawab moral. “Peristiwa ini harus jadi pelajaran bagi semua pihak dalam mengelola acara besar,” ujarnya.
Santunan dan Komitmen Jangka Panjang
Selain santunan tunai, Dedi berkomitmen menanggung biaya hidup anak-anak korban yang menjadi yatim. “Mereka resmi menjadi anak asuh saya. Semua kebutuhan hidup dan pendidikannya akan saya tanggung,” janjinya.
Ia juga menanggung penuh biaya pengobatan delapan korban yang masih dirawat di RSUD dr. Slamet Garut, serta memberikan bantuan tunai Rp10 juta per orang sebagai kompensasi.
Korban Tewas
1. Vania Aprilia (8), warga Garut Kota
2. Dewi Jubaedah (61), warga Jakarta Utara
3. Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut

Dedi kembali menyampaikan permohonan maaf dan menekankan pentingnya evaluasi penyelenggaraan acara publik. “Keselamatan masyarakat harus jadi prioritas utama,” pungkasnya.