“Jet Tempur J-10 China: Antara Peluang Strategis dan Risiko Geopolitik”

Pakar Pertahanan Peringatkan Indonesia Soal Dampak Pembelian Alutsista dari Beijing

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta,

Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan tawaran China untuk membeli jet tempur Chengdu J-10, sebuah langkah yang bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di luar China dan Pakistan yang mengoperasikan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut. Namun, para analis pertahanan mengingatkan bahwa keputusan ini bukan sekadar soal harga murah, melainkan juga menyangkut stabilitas keamanan regional, interoperabilitas alutsista, dan kredibilitas Indonesia di kancah geopolitik.

Mengapa Indonesia Tertarik?

– Harga kompetitif: J-10 dibanderol sekitar $40 juta per unit, jauh lebih murah dibandingkan Rafale Prancis ($120 juta) atau F-15EX AS.
– Kinerja di medan tempur: Jet ini disebut berhasil menembak jatuh pesawat India, termasuk Rafale, dalam konflik Pakistan-India baru-baru ini.
– Diversifikasi pemasok: Indonesia ingin mengurangi ketergantungan pada alutsista Barat dan Rusia.

Tiga Risiko Utama Menurut Pakar

1. Ancaman Interoperabilitas
– “J-10 tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO yang sudah digunakan Indonesia. Ini berarti pelatihan ulang pilot, logistik terpisah, dan potensi kerumitan operasional,” ungkap Beni Sukadis (Lesperssi).

2. Dugaan Spyware & Ancaman Siber
– “Apakah kita yakin China tidak menyematkan backdoor di sistem avionik J-10? Ini risiko keamanan nasional yang serius,” tegas Teuku Rezasyah (Universitas Padjadjaran).

3. Dampak Diplomatik & Perlombaan Senjata ASEAN
– Pembelian J-10 bisa memicu reaksi keras dari AS, Jepang, dan Australia, sekaligus mendorong negara ASEAN lain (seperti Vietnam atau Filipina) memperkuat militer mereka.

Proyeksi Dampak di Laut China Selatan

Indonesia bukan pihak dalam sengketa Laut China Selatan, tetapi 98% ZEE Natuna tumpang tindih dengan klaim “Nine-Dash Line” China. Kedekatan militer dengan Beijing berpotensi:

– Melemahkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi batas maritim.
– Memicu sentimen anti-China di dalam negeri.

Opsi Lain yang Sedang Dijajaki Indonesia;
– Jet Tempur KAAN (Turki): Generasi 5, dengan skema produksi bersama di Indonesia.
– F-15EX (AS) : Lebih mahal tapi terintegrasi dengan alutsista eksisting TNI AU.

“Indonesia perlu berpikir 10 tahun ke depan—bukan sekadar harga murah hari ini.” – Khairul Fahmi (ISESS).

banner 325x300
error: Content is protected !!