Kabel Laut Putus, Pulau Buru Lumpuh! Kerugian Capai Puluhan Miliar, Warga: “Kami Terjebak dalam Zona Mati”

banner 120x600
banner 468x60

 

 

NAMLEA,

Pulau Buru kembali terjerembap dalam krisis digital. Putusnya kabel bawah laut milik PT Telkom bukan hanya gangguan sinyal, melainkan bencana ekonomi yang melumpuhkan seluruh sendi kehidupan di Bumi Bupolo. Estimasi kerugian membengkak hingga puluhan miliar rupiah hanya dalam hitungan hari.

Bayangkan: transaksi online mandek, transfer bank terhambat, proses belajar-mengajar online gagal total. Para nelayan dan petani yang mengandalkan smartphone untuk memasarkan hasil tangkapan dan panen pun hanya bisa gigit jari. Pulau yang seharusnya terhubung dengan dunia, kini berubah menjadi “zona mati” digital.

Yang paling menyakitkan, ini bukan kali pertama kejadian. Masyarakat kembali mempertanyakan komitmen PT Telkom dalam mengamankan infrastruktur vital yang menjadi urat nadi kehidupan modern mereka. “Kami sudah bayar tagihan rutin, tapi layanan sering tiba-tiba hilang. Kerugian kami siapa yang tanggung?” ujar seorang pedagang yang namanya disamarkan.

Pemerintah dan PT Telkom tidak bisa lagi berkelit dengan alasan teknis. Masyarakat Kepulauan seperti Buru butuh solusi permanen, bukan tambal sulam. Darurat untuk segera membangun infrastruktur cadangan dan menyusun skema kompensasi yang jelas bagi korban.

Krisis ini harus menjadi alarm pengingat: kesenjangan digital antara kota besar dan daerah kepulauan masih sangat nyata. Sudah waktunya untuk evaluasi total dan tindakan nyata. Jangan biarkan Pulau Buru terus menjadi korban kedua setelah kabel putus.

Reporter: A.H. Besugi

banner 325x300
error: Content is protected !!