JAKARTA,
Perkumpulan Ojek Online Indonesia (POI) menyampaikan kecaman keras atas tindakan brutal oknum anggota Brigade Mobil (Brimob) yang menyebabkan seorang pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan Meninggal dunia dan Moh Umar Amarudin menjadi korban dilindas barakuda mengalami luka-luka dalam aksi demonstrasi yang berlangsung hari ini.
Kami mengecam sekeras-kerasnya tindakan represif dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh oknum Brimob tersebut. Tindakan menggilas seorang pengemudi ojol dengan kendaraan taktis adalah bentuk kekerasan yang tidak dapat ditoleransi dan melanggar hak asasi manusia.
Kami menuntut agar oknum pengemudi mobil Brimob tersebut dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terhadap kasus ini, serta memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang terlibat.
Sudah cukup rakyat menderita akibat kelakuan-kelakuan oknum aparat penegak hukum. Kami mempertanyakan bagaimana oknum-oknum ini dididik dan dilatih, sehingga tega melakukan tindakan brutal terhadap masyarakat sipil yang sedang menyampaikan aspirasinya.
Kami menyerukan kepada seluruh pengemudi ojol di seluruh Indonesia untuk bersatu dan menyuarakan keadilan bagi korban. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat tindakan represif aparat.
Kami seluruh jajaran gaperta online turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan sangat prihatin atas kejadian yang menimpa pengemudi ojol tersebut. Semoga keadilan dapat segera ditegakkan dan oknum pelaku dapat ganjaran seberat-beratnya.
Gaperta online akan terus mengawal up date berita duka ini.
