Asahan- Proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan di tahun 2023 ini banyak terdapat di tingkat Sekolah Dasar (SD),bahkan satu sekolah bisa mendapat 5 s/d 6 kerjaan.
Pantauan awak media saat melakukan investigasi ke wilayah kecamatan Pulo rakyat tepatnya di SDN 010131 Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulo Rakyat sekolah tersebut mendapat 5 kerjaan seperti Pembangunan Ruang Guru,Pembangunan Ruang Laboratorium,Pembangunan Ruang UKS,Pembangunan Jamban dan Pengadaan Mobiler Laboratorium,Rabu 30/08/2023.

Ahmad Afrijal Simargolang Devisi investigasi DPP LIMK (Lembaga Independen Mencari Keadilan) mengatakan sangat heran melihat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Drs. H.Supriyanto,M.Pd cara membagi-bagi proyek ke sekolah,sebab baru kali ini saya melihat ada 1 sekolah memiliki 5 s/d 6 pembangunan tapi tiap satu bangunan satu pagu anggarannya dan beda-beda pelaksana/CV,ucap Afrijal.
Dan para pemenang proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan banyak juga yang bukan warga Kabupaten Asahan,padahal kita tahu bahwa di Kabupaten Asahan ini masih banyak pemborong yang berkualitas dan kami menduga Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan melakukan jual-beli proyek.
Ahmad Afrijal Simargolang mengatakan banyak proyek-proyek yang tidak tepat sasarannya atau belum wajib mendapatkannya sebab ketika melakukan investigasi ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010036 Perkebunan Sei Dadap,kami melihat kondisi bangunan sekolah tersebut sangat memprihatinkan karena asbes di dalam ruangan kelas SDN 010036 sudah runtuh karena kerangka brotinya yang sudah lapok dimakan rayap,ucap Afrijal.

Kepala Sekolah SDN 010036 Perkebunan Sei Dadap mengatakan bahwa dia sudah 5 tahun menjabat kepala sekolah disini dan setiap tahun kami di suruh dinas untuk buat proposal tapi tidak pernah terealisasikan,padahal sekolah kami tempatnya tidak jauh dari kantor dinas pendidikan kabupaten Asahan dan sejak 2021 SDN 010036 kami menjadi Sekolah Penggerak,terang ibu kepala sekolah kepada awak media.
Kabid Sekolah Dasar (SD) Andi Sitorus saat di konfirmasi yang sedang berada di kantornya merasa tidak senang saat awak media menanyai dirinya tentang sekolah yang layak mendapatkan bantuan kenapa tidak dapat bahkan Andi Sitorus sampai menghubungi Alex Margolang Abang dari Afrijal Simargolang.

“Pantas saja banyak sekolah yang wajib di bangun tidak mendapatkan bantuan karena bangunan di ruang kerjanya saja kerangka asbesnya sudah mau rubuh tetap dibiarin,” cetus Amin Harahap.
(Tim Redaksi)