“Kontroversi Kreator Malaysia: Eksploitasi Tunawisma demi Konten Viral Picu Kecaman Publik”

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta,

Tiga kreator konten asal Malaysia kini menjadi sorotan setelah aksi mereka memberikan sisa tulang ayam kepada seorang tunawisma menuai kecaman luas. Video yang awalnya diklaim sebagai “aksi amal” justru dinilai sebagai bentuk eksploitasi terhadap kaum rentan demi popularitas di media sosial.

Dalam rekaman yang viral, terlihat ketiga kreator tersebut menyantap ayam goreng di sebuah restoran cepat saji, lalu membungkus tulang sisa makanan mereka untuk diberikan kepada seorang tunawisma yang sedang tidur di pinggir jalan. Ekspresi kecewa sang penerima saat membuka bungkusan itu justru diabadikan sambil mereka tertawa dan memberi tanda jempol ke kamera.

Aksi ini memicu gelombang kritik di media sosial, dengan banyak warganet menuding para kreator melakukan rage baiting—strategi konten yang sengaja memancing emosi negatif untuk meningkatkan engagement. Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) turut mengecam tindakan tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran etika digital yang merendahkan martabat manusia.

Kasus ini kini sedang diselidiki berdasarkan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia, dengan ancaman hukuman penjara hingga dua tahun dan denda maksimal MYR 500.000 (sekitar Rp400 juta). Meski para pelaku telah meminta maaf dan mengklaim bahwa tunawisma tersebut sebelumnya telah diberi makanan layak, publik tetap menilai tindakan mereka tidak dapat dibenarkan.

banner 325x300
error: Content is protected !!