DEPOK,
SMA Muhammadiyah I Depok nyaris sepi peminat pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025/2026. Hanya empat siswa yang mendaftar, padahal kuota per kelas bisa menampung hingga 29 murid.
Fakta ini mengejutkan, mengingat tahun sebelumnya, jumlah siswa di kelas XI dan XII masih berkisar 27-29 orang per angkatan. Namun, tahun ini, kelas X hanya terisi empat siswi—satu pendaftar bahkan tak kunjung mengkonfirmasi kehadiran.
Kebijakan Kuota Sekolah Negeri Jadi Sorotan,
Fikria Irsyad, perwakilan SMA Muhammadiyah I Depok, menyoroti kebijakan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat yang memperbesar kuota sekolah negeri.
“Tahun lalu, satu kelas SMA negeri hanya 40 siswa. Sekarang ditambah jadi 50. Jadwal PPDB-nya juga dimundurkan, membuat orang tua lebih memilih negeri,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Ia menduga, perubahan aturan ini menjadi penyebab utama merosotnya minat di sekolah swasta. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan banyak sekolah swasta kesulitan bertahan.
Minta Evaluasi Kebijakan, Fikria berharap Pemprov Jabar segera mengevaluasi sistem PPDB agar tak merugikan sekolah swasta. “Harus ada solusi, Kalau tidak swasta bisa semakin tersingkir,” tegasnya.
Dampak kebijakan ini tidak hanya dirasakan di Depok. Sejumlah daerah lain juga melaporkan penurunan drastis pendaftar di sekolah swasta setelah kuota negeri diperbesar.