Lambo Jernih: Inovasi Mahasiswa Ubah Lumpur Lapindo Jadi Penjernih Air Ramah Lingkungan

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta,

Tim mahasiswa Universitas Pertamina berhasil menciptakan terobosan dengan mengubah lumpur Lapindo dari bahan pencemar menjadi solusi penyaring air yang murah dan ramah lingkungan. Inovasi yang dinamai Lambo Jernih ini menjawab dua masalah sekaligus: pemanfaatan limbah lumpur dan penyediaan air bersih bagi masyarakat.

Gaperta.online-Dok

Lumpurnya yang terus mengalir sejak 2006 telah menjadikan kawasan Porong, Sidoarjo, sebagai simbol bencana lingkungan. Dampaknya masih terasa, salah satunya adalah pencemaran air tanah oleh logam berat seperti besi dan mangan yang jauh melampaui batas aman.

Berangkat dari masalah ini, sekelompok mahasiswa Universitas Pertamina melihat peluang. Mereka menemukan bahwa lumpur Lapindo, setelah melalui proses tertentu, memiliki potensi luar biasa sebagai media filter.

“Riset kami menunjukkan bahwa lumpur ini dapat diaktivasi secara kimia dan termal untuk menyerap kontaminan logam berat. Lambo Jernih hadir sebagai solusi berkelanjutan yang memanfaatkan limbah untuk menyediakan air bersih,” jelas M. Afrizal Ichwanul Ulum, salah satu inovator, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/8).

Keunggulan utama filter ini adalah kemandiriannya. Lambo Jernih bekerja tanpa memerlukan listrik atau bahan kimia tambahan, sehingga sangat cocok untuk daerah yang belum terjangkau listrik atau masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

“Dari hasil uji laboratorium, filter ini terbukti mampu mengurangi kandungan besi dan mangan secara signifikan. Yang tak kalah penting, biaya produksinya sangat terjangkau, hanya sekitar Rp687.500 per unit dengan perawatan yang minimal,” tambah Afrizal.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU, menyambut bangga inovasi ini. Menurutnya, Lambo Jernih adalah wujud nyata dari komitmen kampus dalam menjawab tantangan global.

“Inovasi ini sejalan dengan visi keberlanjutan Universitas Pertamina dan merupakan implementasi konkret untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6, yaitu memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi semua,” ujar Prof. Wawan.

Dengan target awal 250 unit untuk masyarakat Sidoarjo, Lambo Jernih diharapkan tidak hanya menjadi solusi teknologi, tetapi juga simbol harapan baru—membuktikan bahwa dari bencana, lahir kreativitas yang mampu mengubah lumpur menjadi berkah.

banner 325x300
error: Content is protected !!