Kota Medan tengah menghadapi sorotan tajam terkait kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Walikota Rico Waas.
Delapan bulan menjabat, Rico Waas dinilai belum mampu mengatasi berbagai persoalan krusial yang dihadapi kota Medan, mulai dari banjir, jalan rusak, kriminalitas, hingga pengangguran.
Situasi semakin diperburuk dengan terungkapnya kasus korupsi yang menjerat dua kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat, apakah gaji yang diterima para pejabat tersebut tidak mencukupi sehingga nekat melakukan tindakan korupsi.
Kritik pun mengarah pada Walikota Rico Waas yang dianggap terlalu fokus pada pembuatan konten dan kurang memperhatikan kinerja bawahannya.
Isu ketidakharmonisan hubungan antara DPRD Medan dan Walikota Medan juga semakin menambah keruh suasana.
Masyarakat kini bertanya-tanya, ke arah mana Kota Medan akan dibawa di bawah kepemimpinan Rico Waas.
Terlebih, kasus korupsi yang melibatkan dua kepala dinas dan sejumlah staf berpotensi semakin meluas, mengingat Walikota Medan dinilai lebih sibuk membuat konten tanpa aksi nyata.
Mhd Rafly, seorang aktivis Sumatera Utara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Kota Medan saat ini.
Menurutnya, Medan sedang tidak baik-baik saja, dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang terus meningkat, jalan-jalan yang masih banyak rusak, serta lampu jalan yang tidak terurus.
Selain itu, banyak anak sekolah yang terpaksa putus sekolah akibat masalah ekonomi keluarga, sementara bantuan pangan dan subsidi tidak tepat sasaran.
Rafly menyayangkan ketidakhadiran Walikota Medan di saat rakyatnya membutuhkan.
Ia menilai Rico Waas lebih asyik mengurusi konten-konten yang tidak bermanfaat. Rafly pun menantang Rico Waas untuk membuktikan kinerjanya sebagai walikota, bukan hanya sekadar membuat konten.
Ia bahkan menyarankan agar Rico Waas lebih baik beralih profesi menjadi konten kreator jika tidak mampu mengemban amanah sebagai walikota.
Saat ini, publik dan masyarakat Kota Medan merasa kecewa dengan kepemimpinan Rico Waas selama delapan bulan terakhir yang dinilai tidak membuahkan hasil.
Evaluasi kinerja Walikota Medan dan kepala dinas pun menjadi tuntutan mendesak.