MELINTASI JALAN TERPUTUS: BAKRIE AMANAH TAWARAN HARAPAN BAGI WARGA BANJIR ACEH TERISOLIR

banner 120x600
banner 468x60

ACEH,

Di tengah medan yang labil dan akses yang terputus akibat banjir, sebuah nyala harapan tiba, Bakrie Amanah membawa 6,5 ton bantuan logistik untuk menjawab kebutuhan mendesak warga di kawasan terisolir Aceh Tengah.

Upaya penyaluran bantuan kemanusiaan ke sejumlah wilayah terisolir terdampak banjir di Aceh terus dilakukan.

Yayasan Bakrie Amanah menyalurkan bantuan tersebut ke kawasan Pemukiman Pameu dan desa-desa sekitarnya, yang hingga kini masih sulit dijangkau akibat kerusakan akses darat pascabanjir.

Rombongan bantuan tiba di Geumpang pada Kamis malam dan dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju Pameu pada Jumat pagi, dengan mempertimbangkan kondisi medan yang masih labil dan rawan longsor.

Penyaluran dilakukan dalam kerangka koordinasi darurat sesuai arahan Pemerintah Aceh melalui surat edaran tanggap bencana.

“Kami menyusun rute dengan sangat hati-hati. Akses memang belum pulih sepenuhnya, namun kebutuhan warga bersifat mendesak,” ujar Ihsan Setiadi, Direktur Laznas Bakrie Amanah.

Bantuan yang dibawa diperuntukkan bagi sekitar 500 KK atau 1.500 jiwa. Pada tahap awal, logistik yang disalurkan meliputi 1.000 karung beras (5 kg), 200 kotak mi instan, 1.000 kg minyak goreng dan gula, 2.000 butir telur, 300 lembar selimut, sarden, garam, rempah, dan kebutuhan pokok lainnya. Beberapa komoditas juga ditambah berdasarkan kondisi riil di lapangan.

Penyaluran ini sebelumnya telah dikoordinasikan dengan para relawan di Aceh Tengah untuk memastikan efektivitas distribusi.

“Kami memastikan bantuan didistribusikan secara tepat sasaran, tidak menumpuk di satu titik, dan tidak menimbulkan ketimpangan antarwilayah,” lanjut Ihsan.

Kegiatan kemanusiaan ini direncanakan berlangsung dalam dua tahap. Setelah distribusi awal tuntas, akan dilakukan pengiriman tambahan berupa 400 karung beras, lebih dari 500 kotak sarden, dan berbagai logistik lain sesuai pemetaan kebutuhan terbaru.

“Kami menunggu stabilitas akses. Jika memungkinkan, distribusi akan diperluas ke kecamatan lain di Aceh Tengah,” tambah Ihsan.

Bakrie Amanah menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen kemanusiaan yang berkelanjutan.

“Kami hadir langsung untuk memastikan bantuan tidak hanya sampai, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan mendesak warga yang sedang berjuang untuk pulih,” tegas Ihsan.

Pihaknya juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. “Semakin banyak pihak yang bergerak bersama, semakin cepat masyarakat Aceh Tengah dapat pulih dari dampak bencana,” tutupnya.

Penyaluran bantuan ke wilayah terisolir ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sekaligus menjadi penguat solidaritas dalam proses pemulihan pascabanjir di Aceh Tengah.

Selain di Aceh, Bakrie Amanah juga mengoordinasikan distribusi bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terdampak lainnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Setiap butir beras, setiap kotak mi, dan setiap sentuhan solidaritas bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar melainkan juga menanam benih harapan agar tanah Aceh yang tergenang bisa bangkit kembali dengan semangat yang lebih kuat.

Narasumber: Bakrie Amanah

banner 325x300
error: Content is protected !!