Jakarta,
Laporan terbaru mengungkap kengerian yang dialami pekerja migran Indonesia, terutama perempuan, di pusat judi online Kamboja. Mereka menjadi korban eksploitasi berlapis—mulai dari kerja paksa, penyiksaan fisik, hingga kekerasan seksual sistematis. Fakta ini menunjukkan kegagalan perlindungan dari kedua pemerintah, Kamboja yang membiarkan industri ilegal ini berkembang, dan Indonesia yang lamban melindungi warganya.

pemerintah Kamboja dan Indonesia segera mengambil tindakan tegas untuk :
1. Menutup pusat judi online ilegal yang menjadi sarang kejahatan kemanusiaan.
2. Memproses hukum sindikat perdagangan orang dan pelaku kekerasan.
3. Memperkuat perlindungan pekerja migran melalui kebijakan dan penegakan hukum yang serius.
“Kami tidak akan diam melihat perempuan Indonesia diperlakukan seperti budak modern. Pemerintah harus bertindak sekarang!” tegas.
Latar Belakang :
– Modus Rekrutmen Tipu Pekerja Migran : Korban direkrut dengan janji gaji tinggi, tapi justru dikurung, dipukul, dan diperkosa.
– Pembiaran Sistematis : Pelaku sering kali orang Indonesia sendiri yang beroperasi di Kamboja dengan impunitas.
– Lemahnya Penegakan Hukum : Korban takut melapor karena ancaman, sementara pemerintah terkesan lamban menindak sindikat.
Tuntutan & Rekomendasi :
✔ Pemerintah Kamboja : Tutup semua pusat judi ilegal, usut tuntas jaringan kejahatan, berikan akses bantuan hukum bagi korban.
✔ Pemerintah Indonesia : Perketat pengawasan agen tenaga kerja, kirim tim investigasi khusus, dan dorong ekstradisi pelaku.
✔ Kerja Sama Internasional : Perlu kolaborasi kedua negara untuk memutus sindikat perdagangan orang.
“Kami mendorong media mengangkat kasus ini dan masyarakat menyuarakan tuntutan keadilan”.