Polemik kepemilikan 41 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sulawesi Selatan memanas.
Yasika Aulia Ramadhani, putri dari Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud (Gerindra), menjadi pusat perhatian setelah terungkap menguasai puluhan dapur MBG melalui yayasan-yayasan miliknya.
Jaringan dapur MBG Yasika tersebar di 16 lokasi di Makassar, 3 di Parepare, 2 di Gowa, dan 10 di Bone, ditambah 3 dapur yang masih dalam tahap penyelesaian.
Anehnya, di tengah kritik publik, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana justru memuji Yasika sebagai “pahlawan” dan “pejuang merah putih” karena kontribusinya dalam program strategis pemerintah.
Dadan berdalih, seleksi mitra dilakukan profesional tanpa melihat latar belakang, mengakui celah aturan yang memungkinkan pendaftaran ganda melalui banyak yayasan.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bereaksi keras atas temuan ini. Setelah disinggung oleh Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu di platform X, Dasco berjanji akan menindaklanjuti informasi tersebut. “Kita tertibkan,” tegas Dasco.
Purbo Satrio dari Litbang Demokrasi mempertanyakan keseriusan Dasco, mengingat BGN justru mengapresiasi praktik yang diduga nepotisme ini.
“Benarkah Dasco akan menertibkan di saat bersamaan ketua BGN justru mengapresiasinya sebagai pahlawan gizi?” tanyanya.
Dasco kini menghadapi ujian berat: menertibkan dugaan monopoli dan nepotisme di tubuh partainya sendiri, atau membiarkan program andalan Prabowo ternoda?