Bangka Barat,
Aktivitas tambang ilegal di perairan Teluk Inggris, Bangka Barat, kembali meresahkan nelayan. Puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) diduga beroperasi secara terorganisir pada malam hari, merusak alat tangkap nelayan dan mengancam ekosistem laut.
Kerugian Mencapai Jutaan, Hasil Tangkapan Hilang
Rekaman suara dan video yang beredar di grup WhatsApp nelayan membuktikan dampak buruk penambangan ilegal ini. PIP beroperasi dari tengah malam hingga dini hari, tepat di jalur penangkapan ikan tradisional.
Akibatnya:
– Jaring pukat rusak atau putus, kerugian capai jutaan rupiah
– Ikan hasil tangkapan lepas, pendapatan nelayan hilang
– Biaya operasional seperti solar dan perbaikan alat terbuang percuma
“Kami terus dirugikan, tapi tidak ada tindakan tegas dari aparat,” keluh nelayan Desa Tanjung Ular.
Nelayan Desak Tindakan Tegas, Ancaman Konflik Horizontal
Persatuan Nelayan Mentok akan kirim surat terbuka ke Kapolres Bangka Barat, menuntut:
1. Penghentian operasi PIP ilegal
2. Penindakan tegas terhadap pelaku
3. Investigasi transparan
“Kalau dibiarkan, ini bisa picu konflik horizontal,” tegas Ketua Persatuan Nelayan Mentok.
Aparat Masih Bungkam, Nelayan Khawatir Kerusakan Makin Parah
Hingga berita ini terbit, kepolisian belum memberi tanggapan resmi. Nelayan khawatir kelambanan ini akan memperparah kerusakan lingkungan dan ekonomi mereka.
(Sriati/KMR)