Indonesia kembali berduka atas meninggalnya Affan Kurniawan (20), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban tabrak lari di Pejompongan. Tragedi ini terjadi di tengah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, dan melibatkan kendaraan taktis (rantis) Barakuda milik Brimob Polda Metro Jaya.
Bunda Tiur Simamora, Ketua POSBAKUM GAKORPAN, LBH PERS PRESISI Polri Pulogadung, bersama tokoh nasional lainnya seperti Dr. Bernard BBBBI Siagian SH, Agip Supendi SH.MH, Dr. Moses Waimuri SH.Mth, dan Rusman Pinem SSos, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini. Mereka juga mengapresiasi langkah cepat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs Asep Edi Suherli Sik Msi dan jajarannya yang telah menyampaikan permohonan maaf dan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Gaperta.online-Dok
Dr. Moses Robert Waimuri SH.Mth dari Aliansi Papua Bersatu mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling membantu dan berempati terhadap sesama. Ajakan ini disampaikan dalam forum diskusi kebangsaan yang digelar dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Gedung Joang 45 Cikini, Jakarta. Forum tersebut menjadi ajang refleksi diri dan mencari solusi atas berbagai permasalahan sosial, ekonomi, hukum, dan kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Bunda Fitri menekankan pentingnya pemimpin yang amanah untuk bersatu dan membela negara dari keterpurukan. Ia juga menyoroti kesenjangan sosial yang masih terjadi, di mana masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan.
Bunda Tiur Simamora menambahkan bahwa tragedi ini menjadi momentum untuk merenungkan arti kemerdekaan yang hakiki dan mencari solusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung Presiden Jend. H Prabowo Subianto dalam mengangkat ekonomi dan mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
Dalam konteks Jumat Berkah, seluruh tokoh yang hadir mengajak masyarakat untuk terus menabur kebaikan dan menjadi saluran berkat bagi sesama. Mereka juga mengingatkan para wakil rakyat untuk tidak melupakan amanah yang telah diberikan dan senantiasa berpihak kepada rakyat kecil dan miskin.
Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu “Padamu Negeri” dan doa bersama untuk Indonesia yang lebih baik.
