“Transmigrasi ke Kalbar Ditolak, Aliansi Dayak Gelar Aksi Besar-besaran!”

"Ribuan Massa Akan Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan untuk Kalimantan Barat"

banner 120x600
banner 468x60

Pontianak, Gaperta.Online – 17 Juli 2025

Gelombang penolakan terhadap rencana program transmigrasi ke Kalimantan Barat (Kalbar) semakin menguat. Aliansi Dayak Bersatu Setanah Borneo, yang terdiri dari puluhan organisasi pemuda, mahasiswa, tokoh adat, dan aktivis, secara resmi menyatakan penolakan keras mereka dalam pertemuan akbar di Rumah Betang Sutoyo, Pontianak, Kamis (17/7).

Aliansi Dayak Bersatu Setanah Borneo, (Gaperta.Online-Dok)

4 Tuntutan Utama yang Bikin Geger!  
Koordinator aksi, Hendro Ronianus, dengan lantang membacakan empat tuntutan yang bakal diserukan dalam aksi besar-besaran mendatang :

1. “Stop Transmigrasi ke Kalbar!” – Program ini dinilai ancam keseimbangan sosial dan lingkungan masyarakat lokal.

2. “Pemerintah Pusat Jangan Pilih Kasih!” – Kalbar butuh pembangunan merata, bukan hanya jadi tujuan pemindahan penduduk.

3. “Selesaikan Dulu Masalah Pokok!” Infrastruktur buruk, listrik sering padam, dan angka kemiskinan tinggi harus jadi prioritas.

4. “Relokasi Lokal, Bukan Impor Penduduk!” – Jika butuh redistribusi, lebih baik manfaatkan warga Kalimantan sendiri.

“Kami tidak mau sejarah pahit konflik agraria dan marginalisasi masyarakat adat terulang lagi!” tegas Hendro di depan puluhan wartawan.

Aksi Damai atau Aksi Massa Terbesar di Kalbar ?
Bakar semangat perlawanan, aliansi ini sudah siapkan aksi besar pada:
📅 Senin, 21 Juli 2025
Pukul 08.00 WIB
📍 Start dari Rumah Betang Sutoyo ke Kantor Gubernur & DPRD Kalbar

“Ribuan massa dari berbagai kabupaten sudah siap turun. Ini akan jadi aksi terbesar tahun ini!” ujar salah satu panitia.

Meski begitu, mereka memastikan aksi akan damai dan tertib. “Kami bukan buat rusuh, tapi ingin suara kami didengar,” tambah Hendro.

Mengapa Rakyat Kalbar Geram ?
Isu transmigrasi ini sensitif karena :
Konflik Lahan – Banyak kasus sengketa antara pendatang dan masyarakat adat.
Ketimpangan Ekonomi – Pembangunan di Kalbar dinilai masih tertinggal.
Ancaman Budaya – Masyarakat Dayak khawatir identitas mereka tergerus.

“Kalimantan bukan tanah kosong. Ini rumah kami!” seru salah satu peserta aksi.

Sumber : Hendro Ronianus, (Koordinator Aliansi Dayak Bersatu Setanah Borneo)

banner 325x300
error: Content is protected !!