UPSTREAM FORCE 2025: Bekali Generasi Muda dengan Keterampilan untuk Transisi Energi

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta,

Sektor migas kini menghadapi perubahan signifikan akibat transisi energi. Namun, data Kementerian ESDM (2024) menunjukkan bahwa 47% energi Indonesia masih bergantung pada migas, membuka peluang karier dan kontribusi besar bagi generasi muda.

UPSTREAM FORCE 2025, yang diadakan pada 6 November 2025 di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina, menawarkan wawasan praktis bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri di dunia energi masa depan. Berikut adalah poin-poin pentingnya:

1. Bangun Wawasan Energi yang Kuat dan Kreativitas Sejak DiniPemahaman mendalam tentang dinamika energi nasional sangat penting bagi generasi muda yang ingin berkiprah di sektor ini.

Akses ke informasi kredibel, seperti data produksi minyak Indonesia yang mencapai 620 ribu barel per hari pada Agustus 2025, membantu membangun perspektif yang objektif.

Mengikuti kanal resmi seperti ESDM, SKK Migas, Pertamina, dan Universitas Pertamina, serta memverifikasi data sebelum berpendapat, adalah langkah awal esensial dalam membangun literasi energi.

Kreativitas juga tak kalah penting. Pjs. Corporate Secretary PHE, Fitri Erika, menekankan bahwa kreativitas generasi muda adalah modal utama untuk menjawab tantangan energi di masa depan. “Generasi muda punya semangat dan kreativitas tinggi.

Ide mereka penting untuk ketahanan energi Indonesia,” ujarnya.Kembangkan kreativitas melalui kompetisi inovasi, program hackathon, komunitas teknologi dan keberlanjutan, atau dengan melatih diri menghasilkan gagasan secara rutin.

Kombinasi literasi energi yang kuat dan kemampuan berinovasi akan menjadi fondasi bagi generasi muda dalam mendukung transformasi energi nasional.

Gaperta.online-Dok

2. Memahami Teknologi Utama: CCS dan AITheresia Lin Wulandari, praktisi Upstream Champions yang fokus pada pengembangan kompetensi sektor hulu, menjelaskan bahwa teknologi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan kecerdasan buatan (AI) adalah pilar utama dalam menekan emisi dan meningkatkan efisiensi operasi.

Wawasan dasar mengenai CCS, AI, dan istilah teknis seperti injection atau machine learning menjadi modal penting bagi mahasiswa yang ingin terjun ke industri energi masa depan.

3. Membangun Portofolio Konten yang RelevanVictoria Wong, content creator sekaligus pendiri Start Your Content Academy, menjelaskan bahwa peran generasi muda dalam menghadirkan konten edukatif sangat krusial di tengah banyaknya informasi di ruang digital.

Dengan pengalamannya membimbing para kreator muda, Victoria menekankan bahwa narasi mengenai energi harus informatif, relevan, dan mudah dipahami agar tidak menciptakan jarak dengan audiens.

Eko Setiawan, Social Manager di Kapanlagi Youniverse, menambahkan bahwa media digital memiliki pengaruh besar terhadap cara masyarakat memaknai isu energi.

Menurutnya, akurasi adalah fondasi utama dalam penyampaian informasi. “Setiap konten harus berbasis data valid agar publik tidak salah menangkap isu energi,” tegasnya.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., menegaskan pentingnya menghubungkan pengetahuan dan praktik inovasi melalui kegiatan seperti UPSTREAM FORCE.

“Sebagai kampus yang berfokus pada energi dan bisnis, Universitas Pertamina berkomitmen menyiapkan generasi muda yang memahami dinamika industri energi dari hulu hingga hilir dan melihat langsung bagaimana teknologi serta inovasi diterapkan untuk mendukung ketahanan energi nasional,” pungkasnya.

banner 325x300
error: Content is protected !!